Tak terasa, satu tahun sudah aku tinggal di Jerman.
Sebelum aku ke jerman bisa di bilang aku ada gadis lugu yang
tidak mempunyai kepercaya dirian untuk tampil di depan umum. Jangankan untuk
tampil didepan umum, berbiacara dengan teman-teman saja dulu aku ragu-ragu dan
tak selalu banyak bicara.
Sekarang, jika aku sudah memulai untuk mengobrol pasti akan
susah untuk di rem, meskipun terkadang aku sendiri kesal dengan diriku sendiri
kenapa selalu banyak bicara, apalagi orang orang sekitarku yang sering
mendengarkan bacotanku, huhuhu maapkan aku hahaha.
Aku adalah tipikal orang yang selalu ingin mencairkan suasana,
jika aku sedang mengobrol dengan temanku pasti kita tak akan kehabisan topik
pembicaraan karena selalu ada aja topik untuk dibahas, ya walaupun tidak
penting-penting amat setidaknya keadaan tidak berubah menjadi canggung.
Okay lanjut...
Aku sekarang mau ngebahas tentang “bagaimana jerman mengubah
hidupku?”
Sebenarnya aku menemukan pertanyaan ini di Quora, udah ada
beberapa orang yang menjawab dan rata-rata jawabannya tidak jauh berbeda, dan
jawaban mereka juga saya alami sendiri.
1.
disiplin waktu.
Yakin deh, kalo kalian udah di Jerman nggak akan merelakan waktu sedetikpun berlalu begitu saja. Tanpa kalian sadari kalian akan
sangat menghargai waktu. orang Jerman terkenal dengan ketepatan waktunya,
apalagi jika sudah berhubungan transportasi umum, telat datang setengah menit
saja pasti sudah babay deh
2.
mandiri.
Saat pertama kali datang ke Jerman, usia ku saat itu masih 18
tahun. Seorang remaja yang baru beranjak dewasa dipaksa untuk bertahan hidup di
negara yang secara geografis letaknya sangat jauh dari Indonesia, dengan
kemampuan bahasa yan seadanya. Tanpa ada orang tua, tanpa ada teman yang
membantu, teman-temanku semuanya pada jauh-jauh, dan ngga mungkin kalo aku
harus bersandar terus ke mereka. Jika ada apa-apa semuanya ngurus sendiri, dan
kalian tahu lah bagaimana peraturan di Jerman, ribet, selalu banyak dokumen
yang diperlukan kalo mau ngurus apa-apa.
3.
To the point.
Kalo bisa ya bilang bisa, kalo tidak ya bilang tidak!
Orang jerman akan sangat menghargai apapun yang kita katakan,
jika kita bilang tidak ya sudah berarti kamu tidak bisa melakukan itu, jika
bisa ya berarti kamu bisa. Kita sebagai orang Indonesia pasti ngerasa tidak
enakan kalo ngungkapin kebenaran atau menolak, tapi disini itu sangat penting! Harus
belajar berkata tidak.
4.
Bertanggung jawab
Setiap plihan yang diambil pasti ada konsekuensinya, dan aku
berusaha bertanggung jawab atas apapun keputusan yang saya ambil. Misalnya saja
sekarang, sampe saat ini aku masih Aupair dan sekarang adalah bulan terakhirku,
aku bangga pada diriku sendiri, akhirnya bisa mengakhiri apa-apa yang telah ku
mulai, dan berusaha bertanggung jawab atas apa yang telah ku perbuat. Tapi
perjuanganku belum selesai sampai disini, ini hanyalah ancang-ancang.
5.
Hidup lebih sehat
Seblak? Cilok? Cimol? Cilung? Cigor? Jajanan apalagi yang suka
ada di pinngir jalan? Kalian ngga akan temuin itu semua disini, Kecuali bikin
sendiri.
Yakin itu jajan sehat? Bodo amat yang penting enak, iya kan? Hahaha.
Aku juga pecinta jajanan kok, dan semenjak disini aku hampir ngga pernah
makan-makanan yang disebutkan tadi.
Di Jerman kalian pasti dituntut untuk bisa masak, karena
disini tidak ada warteg yang bisa dibeli dengan harga 5 ribu rupiah, paham?
Dengan memasak sendiri kita bisa berhemat dan sekaligus hidup
sehat, karena tahu bahan apa saja yang dimasukan kedalam makanan tersebut,
rajin-rajin juga makan salat, meskipun rasanya kurang enak tapi itu sangat
sehat.
Saat pertama kali nyobain salat rasanya ngga sesuai lidahku
banget, rasanya asem karena pake essig, tapi lama-kelamaan aku jadi suka salat
deh. Semenjak disini aku juga jadi rajin olahraga, setidaknya kalo jogging itu
1 minggu sekali, karena menurutku ngga perlu sering-sering jogging, karena
disini sering jalan kaki jarak jauh, dan minimal 2x seminggu olahraga di rumah
6.
Menyukai ketenangan
Saya sekarang tinggal di desa kecil, aku suka tinggal disini
karena damai banget, karena lokasinya di tempat tinggi jadi ngga ada mobil yang
lalu lalang pergi, paling hanya beberapa mobil punya tetangga. Ngga ada suara
berisik anak kecil yang bermain dijalanan ataupun suara berisik orang-orang
yang sedang ghibah haha.
Aku suka kedamaian <3
7.
Peduli lingkungan
Terutama bahan-bahan yang berbau plastik, aku suka disini
karena ngga terlalu sering menggunakan keresek, kalo belanja wajib bawa kantong
sendiri, kalo lupa ya beli di tempatnya langsung dan itu bisa digunanakan
terus-menerus.
Botol plastik juga disini bisa dijadikan uang, jika
diindonesia biasanya dijual ke pengepul rongsok, kalo disini kita yang tukar
sendiri ke mesin botol yang ada di supermarketnya. Salutnya lagi, kalo ada
sampah plastik harus dicuci dulu sampahnya, misalnya bekas jogurth, nah wadah
bekas jogurthnya itu harus bersih dari jogurthnya sebelum dimasukan ke tong
sampah, itu tujuannya agak tidak bau dan juga memudahkan petugasnya nanti, dan
yang paling penting aku jadi rajin memilah-milah sampah hehe.
8.
Sarapan dengan roti
Jika biasanya diindonesia roti hanya dijadikan camilan, beda
lagi dengan disini. Roti adalah makanan pokok, jika sarapan pagi, sekarang aku
sudah terbiasa makan dengan roti ataupun sereal.
9.
Peralatan makan
Jika mengambil peralatan makan aku sudah terbiasa membawa
pisau dan garpu, bukan sendok dan garpu walaupun hanya makan nasi goreng. Jika
kalian mau bilang “gaya-gayaan makannya pake garpu dan pisau, pake tangan aja
kali kan orang indonesia” iya silahkan karena saya tidak peduli!
10. Kegiatan sehari-hari
Tentunya sekarang aku bisa menyusun kegiatan ku untuk
sehari-harinya dengan rapi, dan lebih banyak menulis kegiatan harian
11. Bergaul
Tentunya dalam bergaul aku jadi lebih mudah, tidak peduli
orang mana, kebangsaan apa, agamanya apa. Karena sangat penting untuk
memanusiakan manusia.
0 komentar:
Post a Comment