Saturday, September 5, 2020

ALPHABET DALAM BAHASA JERMAN

Agar bisa membaca dan menulis, hal yang pertama kali dilakukan disekolah belajar tentang huruf-huruf dan cara pengucapannya. Nah hal itu juga yang mau aku bagikan buat kalian yang ingin belajar bahasa Jerman.

Menariknya, banyak sekali huruf dalam bahasa Jerman yang cara bacanya sama banget dengan bahasa Indonesia, hal itu juga yang bikin aku suka sama bahasa Jerman.

 

Dalam bahasa Jerman terdapat huruf A-Z dan 4 huruf tambahan lainnya yaitu ß, Ä Ö Ü. Titik dua diatas disebutnya die Umlaute

 

Nah selain mempunyai banyak kesamaan cara baca, tentunya ada juga perbedaan nya, nah tanpa panjang-panjang lagi aku akan jelasin hanya huruf huruf yang berbeda pengucapannya saja, jadi selain huruf yang dibawah ini, cara pengucapannya sama dengan alphabet bahasa Indonesia

 

1.      C dibaca [tse]

Contohnya “Cello” dibaca [tsello] artinya alat musik selo


 

2.      J dibaca [yot]

Contohnya :

-           Januar” dibaca [yanuar] artinya Januari  

-          jacke” dibaca [yake] artinya jaket

 

3.      Q dibaca [ku]

Contohnya “quarantäne” dibaca [kuarantene] artinya karantina

 

4.      R dibaca [earhh]

Contohnya

-          er” dibaca [earhh] artinya dia laki-laki

-          Rot” dibaca [rrrhoot] artinya merah

 

5.      V dibaca [faw]

Contohnya

-          vater” dibaca [fatea] artinya ayah

-          vase” dibaca [phaaase] artinya pot bunga, tapi V nya ini dibacanya agak tebal

 

6.      W dibaca [fwe]

Contohnya

-          wasser” [fwasseɐ] artinya air

-          welle” dibaca [fwelle] artinya gelombang

 

7.      X dibaca [iks]

Contohnya “Xylophon” dibaca [kseulophon] artinya gambang



8.      Y dibaca [eupsilon]

Contohnya “Yoga” dibaca [yoga] artinya yoga

NOTE (Y yang menjadi vokal dibacanya [eu] *lihat contoh nomor 7)

 

9.      Z dibaca [cet]

Contohnya

-          Zebra” dibaca [cebrha] artinya Zebra

-          zwiebeln” dibaca [cwiebeln] artinya bawang bombai

 

Untuk pengenalan alphabet ini aku udah bikin videonya di youtube, dan kalian bisa dengerin cara pengucapannya lebih jelas klik disini https://www.youtube.com/watch?v=Hd0E9_rKz2I&t=31s

 

Nah, untuk sekarang aku bakalan jelasin huruf bahasa Jerman yang tidak ada dalam alphabet bahasa Indonesia

1.      Ä dibacanya [ae]

Contohnya

-          März” dibaca [merz] artinya maret

-          “Käse” dibaca [kaeze] artinya keju

-          “ärger” dibaca [erga] artinya marah

 

2.      Ö dibacanya [oe]

Contohnya

-          Löwe” dibaca [loewe] artinya singa  

-          “Öl” dibaca [oel] artinya minyak

 

3.      Ü dibacanya [ue]

Contohnya

-          Überraschung” dibaca [ueberaschung] artinya kejutan

-          “über” dibaca [uebeɐ] artina tentang

 

4.      ß (eszett) dibacanya “ss”

NOTE : (ß nya dibaca halus tidak seperti S yang diawal)

contohnya

-          spaß” dibaca [shpaas] artinya menyenangkan,

-          straße” dibaca [shtrase] artinya jalan

 


Sampai sini gimana? Jangan dulu pusing, ini masih permulaan lho hehe :D

kalau kalian ingin lebih lagi lancar dalam pelafalannya, kalian harus sering-sering latihan agar lidahnya jadi terbiasa dan jadi lentur.

Semangat terus dalam belajar bahasa Jermannya.

Sampai jumpa di materi selanjutnya, Tschüß....


Share:

Thursday, December 12, 2019

7 perbedaan kata “schon” dalam bahasa Jerman



Menurut kamus bahasa, arti kata schon adalah sudah. ini berbeda dengan schön dengan ö umlaut, yang artinya cantik. Kata ini sering digunakan banyak orang dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Kalimat schon sendiri tidak terlalu sulit digunakan tapi juga membingunkan, seperti kata “doch”, dan mungkin jika diartikan perkata tidak akan masuk akal.
Schon mempunyai banyak sekali arti, dan kali ini saya akan membahas perbedaan kata schon, tapi saya hanya akan membahas 7 point yang paling penting dan sering digunakan

1. Schon 
Yang ini tidak terlalu sulit diterapkan dan kata ini biasanya sering digunakan bersamaan dengan perfeckt atau präteritum atau biasa yang disebut dengan masa lampau, contohnya :
  • Hast du schon gegessen?” apakah kamu sudah makan?

ja, habe ich schon gegessen” iya, saya sudah makan
  • ich wollte heute an der Bibliothek gehen, aber die Bibliothek war schon zu”  Saya hari ini ingin pergi ke perpustakaan, tapi perpustakaannya sudah tutup


2. Schon, aber
Arti kata schon disini masih sama seperti point yang pertama, tapi ada sedikit perbedaan yaitu kata “aber” yang artinya tapi, biasanya ini digunakan untuk menjelaskan alasan. Dalam bahasa Jerman sering disebut “Einschränkung” atau kendala, contohnya:
  • “gefällt dir Deutschland?” apakah kamu menyukai Jerman?

“ja schon, aber für immer bleiben weiß ich noch nicht.”  Ya, saya menyukainya, tapi untuk tinggal selamanya saya belum tahu


3. Schon mal
Kalimat ini agak sedikit berbeda dengan arti perkatanya. “mal” artinya adalah “kali”. biasanya ini digunakan untuk menjelaskan pengalaman atau bertanya, contohnya :
  • “hast du schon mal Deutschland besuchen ?” apakah kamu pernah mengunjungi Jerma

“ja, ich habe schon mal Deutschland besucht” ya, saya pernah mengunjungi Jerman
  • “ich habe das schon mal probiert” saya sudah pernah mencobanya

4. Schon wieder
kalimat ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang kembali terjadi. jika diartikan perkata, wieder sendiri artinya “lagi” dan ini tidak terlalu berbeda dengan arti sesungguhnya, contohnya :
  • “ich muss schon wieder auf Toilette gehen” saya harus pergi ke toilet lagi

“was? schon wieder?” apa? Lagi?
Atau contoh lain
  • “Ach, ich habe schon wieder etwas vergessen” aduh, saya melupakan sesuatu lagi



5. Schon gut / Schon ok
Schon disini artinya sama sekali bukan “sudah”, kalimat ini agak sulit untuk diartikan. Bisa dikatakan ini seperti “udah, jangan khawatir” kurang lebih seperti itu, contohnya :
  • “tut mir leid, ich kann heute nicht kommen” aku minta maaf, hari ini aku tidak bisa datang
“ach, schon gut, mach dir keine sorge” ah, gapapa, jangan khawatir


6. komm schon
Sebagian orang menggunakan kalimat ini untuk menyemangati atau mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Jika dalam bahasa inggris sering kita gunakan “come on” dan jika dalam bahasa Indonesia adalah “ayolah”, contohnya:
  • “wollen wir ins Kino gehen?” maukah kita pergi ke bioskop?

“nein, keinen Bock” tidak, tidak mau
“ach, komm schon ah, ayolah


7. Denke schon
Denke sendiri artinya adalah “saya pikir” sama seperti “I think so” dalam bahasa inggris. Ini biasanya digunakan saat mengambil keputusan tapi tidak 100% pasti atau saat ada keraguan. Contohnya :
  • “kommst du heute Abend zu mir nach Hause?” apakah kamu malam ini akan datang ke rumah saya?

“ich denke schon saya pikir begitu
Share:

Tuesday, December 3, 2019

Bagaimana Jerman mengubah hidupku?


Tak terasa, satu tahun sudah aku tinggal di Jerman.
Sebelum aku ke jerman bisa di bilang aku ada gadis lugu yang tidak mempunyai kepercaya dirian untuk tampil di depan umum. Jangankan untuk tampil didepan umum, berbiacara dengan teman-teman saja dulu aku ragu-ragu dan tak selalu banyak bicara.

Sekarang, jika aku sudah memulai untuk mengobrol pasti akan susah untuk di rem, meskipun terkadang aku sendiri kesal dengan diriku sendiri kenapa selalu banyak bicara, apalagi orang orang sekitarku yang sering mendengarkan bacotanku, huhuhu maapkan aku hahaha.

Aku adalah tipikal orang yang selalu ingin mencairkan suasana, jika aku sedang mengobrol dengan temanku pasti kita tak akan kehabisan topik pembicaraan karena selalu ada aja topik untuk dibahas, ya walaupun tidak penting-penting amat setidaknya keadaan tidak berubah menjadi canggung.

Okay lanjut...
Aku sekarang mau ngebahas tentang “bagaimana jerman mengubah hidupku?”
Sebenarnya aku menemukan pertanyaan ini di Quora, udah ada beberapa orang yang menjawab dan rata-rata jawabannya tidak jauh berbeda, dan jawaban mereka juga saya alami sendiri.

1.     disiplin waktu.
Yakin deh, kalo kalian udah di Jerman nggak akan merelakan waktu sedetikpun berlalu begitu saja. Tanpa kalian sadari kalian akan sangat menghargai waktu. orang Jerman terkenal dengan ketepatan waktunya, apalagi jika sudah berhubungan transportasi umum, telat datang setengah menit saja pasti sudah babay deh

2.    mandiri.
Saat pertama kali datang ke Jerman, usia ku saat itu masih 18 tahun. Seorang remaja yang baru beranjak dewasa dipaksa untuk bertahan hidup di negara yang secara geografis letaknya sangat jauh dari Indonesia, dengan kemampuan bahasa yan seadanya. Tanpa ada orang tua, tanpa ada teman yang membantu, teman-temanku semuanya pada jauh-jauh, dan ngga mungkin kalo aku harus bersandar terus ke mereka. Jika ada apa-apa semuanya ngurus sendiri, dan kalian tahu lah bagaimana peraturan di Jerman, ribet, selalu banyak dokumen yang diperlukan kalo mau ngurus apa-apa.

3.    To the point.
Kalo bisa ya bilang bisa, kalo tidak ya bilang tidak!
Orang jerman akan sangat menghargai apapun yang kita katakan, jika kita bilang tidak ya sudah berarti kamu tidak bisa melakukan itu, jika bisa ya berarti kamu bisa. Kita sebagai orang Indonesia pasti ngerasa tidak enakan kalo ngungkapin kebenaran atau menolak, tapi disini itu sangat penting! Harus belajar berkata tidak.

4.    Bertanggung jawab
Setiap plihan yang diambil pasti ada konsekuensinya, dan aku berusaha bertanggung jawab atas apapun keputusan yang saya ambil. Misalnya saja sekarang, sampe saat ini aku masih Aupair dan sekarang adalah bulan terakhirku, aku bangga pada diriku sendiri, akhirnya bisa mengakhiri apa-apa yang telah ku mulai, dan berusaha bertanggung jawab atas apa yang telah ku perbuat. Tapi perjuanganku belum selesai sampai disini, ini hanyalah ancang-ancang.

5.    Hidup lebih sehat
Seblak? Cilok? Cimol? Cilung? Cigor? Jajanan apalagi yang suka ada di pinngir jalan? Kalian ngga akan temuin itu semua disini, Kecuali bikin sendiri.
Yakin itu jajan sehat? Bodo amat yang penting enak, iya kan? Hahaha. Aku juga pecinta jajanan kok, dan semenjak disini aku hampir ngga pernah makan-makanan yang disebutkan tadi.
Di Jerman kalian pasti dituntut untuk bisa masak, karena disini tidak ada warteg yang bisa dibeli dengan harga 5 ribu rupiah, paham?
Dengan memasak sendiri kita bisa berhemat dan sekaligus hidup sehat, karena tahu bahan apa saja yang dimasukan kedalam makanan tersebut, rajin-rajin juga makan salat, meskipun rasanya kurang enak tapi itu sangat sehat.
Saat pertama kali nyobain salat rasanya ngga sesuai lidahku banget, rasanya asem karena pake essig, tapi lama-kelamaan aku jadi suka salat deh. Semenjak disini aku juga jadi rajin olahraga, setidaknya kalo jogging itu 1 minggu sekali, karena menurutku ngga perlu sering-sering jogging, karena disini sering jalan kaki jarak jauh, dan minimal 2x seminggu olahraga di rumah


6.    Menyukai ketenangan
Saya sekarang tinggal di desa kecil, aku suka tinggal disini karena damai banget, karena lokasinya di tempat tinggi jadi ngga ada mobil yang lalu lalang pergi, paling hanya beberapa mobil punya tetangga. Ngga ada suara berisik anak kecil yang bermain dijalanan ataupun suara berisik orang-orang yang sedang ghibah haha.
Aku suka kedamaian <3

7.    Peduli lingkungan
Terutama bahan-bahan yang berbau plastik, aku suka disini karena ngga terlalu sering menggunakan keresek, kalo belanja wajib bawa kantong sendiri, kalo lupa ya beli di tempatnya langsung dan itu bisa digunanakan terus-menerus.
Botol plastik juga disini bisa dijadikan uang, jika diindonesia biasanya dijual ke pengepul rongsok, kalo disini kita yang tukar sendiri ke mesin botol yang ada di supermarketnya. Salutnya lagi, kalo ada sampah plastik harus dicuci dulu sampahnya, misalnya bekas jogurth, nah wadah bekas jogurthnya itu harus bersih dari jogurthnya sebelum dimasukan ke tong sampah, itu tujuannya agak tidak bau dan juga memudahkan petugasnya nanti, dan yang paling penting aku jadi rajin memilah-milah sampah hehe.

8.    Sarapan dengan roti
Jika biasanya diindonesia roti hanya dijadikan camilan, beda lagi dengan disini. Roti adalah makanan pokok, jika sarapan pagi, sekarang aku sudah terbiasa makan dengan roti ataupun sereal.

9.    Peralatan makan
Jika mengambil peralatan makan aku sudah terbiasa membawa pisau dan garpu, bukan sendok dan garpu walaupun hanya makan nasi goreng. Jika kalian mau bilang “gaya-gayaan makannya pake garpu dan pisau, pake tangan aja kali kan orang indonesia” iya silahkan karena saya tidak peduli!

10. Kegiatan sehari-hari
Tentunya sekarang aku bisa menyusun kegiatan ku untuk sehari-harinya dengan rapi, dan lebih banyak menulis kegiatan harian

11.  Bergaul
Tentunya dalam bergaul aku jadi lebih mudah, tidak peduli orang mana, kebangsaan apa, agamanya apa. Karena sangat penting untuk memanusiakan manusia.

Share:

Tuesday, November 26, 2019

Deutsche schimpwörter



Kata-kata kotor atau kata-kata umpatan (beleidiigungen) sering banyak digunakan orang-orang ketika sedang merasa kesal.
Disemua bahasa pasti memiliki bahasa kasarnya masing-masing, dan kali ini aku mau ngebagiin  beberapa kata kasar atau kata umpatan dalam bahasa Jerman yang aku ketahui. Tapi kalian harus berjanji

 TOLONG JANGAN GUNAKAN KATA KATA INI TERLALU SERING!
BITTE BENUTZTE DIESER WÖRTER NICHT ZU OFT!


1.     Yang dapat kamu gunakan sehari-hari (die du benutzen kannst)
Dibawah ini hampir semuanya artinya sama “shit!”
·         Scheiße! (shit)
·         Kacke (shit)
·         Mist! (damn!/shoot!)
·         Verdammte scheiße! (“damn” shit!)
·         Verdammte mist!
·         Verfluchte scheiße! (cursed shit) (Verfluchte = mengutuk)
·         Verfluchte mist!
·         Gottverdamtt! (Goddamnit!)
·         Scheißverdammt!
Ini biasanya digunakan saat bersikap bodo amat
·         Das ist mir scheiß egal! (aku tidak peduli)
Ini biasanya digunakan saat sesuatu yang buruk terjadi
·         Was zur Hölle?/was zur Hölle ist das? (apa-apaan ini?)
·         Was zur Hölle ist hier passiert? (apa yang terjadi disini?)
·         Was zum Teufel? (teufel= iblis)
·         Was soll der scheiß? (whats up with this shit?)
2.    Yang dapat kamu gunakan saat kamu ingin orang itu diam. Tapi ini tidak baik!
(ein paar sätze, wenn du willst, dass jemand still ist. Aber die sind nicht nett)
·         Halt die Fresse! (shut up!)
·         Halt´s Maul! (shut up!)
·         Halt die klappe! (shut up!)
3.    Yang dapat kamu gunakan jika seseorang mengganggumu
(ein paar sätze, wenn dich jemand nervt)
·         Verpiss dich! (f*ck off!)
·         Hau ab! (get lost!)
·         Du gehst mir (voll) auf den sack
(you are getting/going on my Balls!)
·         Leck mich am Arsch! (lick my A**!)

NOT NICE AT ALL
·         Fick dich (f*ck you!)
·         Fick dich ins Knie! (f*ck your knee!)
·         Du spinnst! (you are nuts!)
·         Spinnst du oder was? (kamu gila yah?)
Itu diatas adalah kata-kata kasar dalam bahasa Jerman yang telah ku ketahui, dan biasanya banyak digunakan dalam film-film yang berbahasa jerman. tapi tolong sekali lagi, jangan mengunakan kata-kata tersebut terlalu sering. aku ngebagiin ini bukan untuk kalian gunakan tapi untuk pengetahuan

Share:

Saturday, November 23, 2019

Fakta aupair

Aku sering sekali mendapat pertanyaan dari teman-temanku dari tetanggaku, dari kenalan di sosial media, dan dari mana-mana pokonya, mereka bertanya: Diar lagi apa sih di Jerman? Diar kuliah di Jerman jurusan apa? ngapain saja disana? Apa yang kamu lakuin sehari-harinya? Tinggalnya sama siapa? Dan beribu-ribu lagi pertanyaan yang ditanyakan. Sampai aku sudah bosen jelasin ke mereka. Maka dari itu di tulisanku kali ini, aku mau ngejelasin ngapain sih aku di Jerman? 

Okay, aku di Jerman bekerja sebagai Aupair. La kok kerja? Iya Aupair itu kerja! 
Untuk pengertian Aupair itu sendiri kalian bisa kunjungi website ini ya https://www.aupairworld.com/de/lexikon/definition-au-pair 

Aupair sendiri sebenernya ngga boleh kerja lebih dari 6 jam perhari atau 30 jam perminggunya. Tapi hal ini sebenernya ngga terlalu jadi beban buatku, meskipun aku kerja lebih dari 6 jam perhari asal aku betah di keluarganya dan keluarganya juga baik sama aku juga sudah Alhamdulillah banget, dan ada juga Gastfamilie yang memberi uang saku tambahan kalo Aupairnya kerja lebih dari 6 jam. 

Banyak orang yang ngira kalo Aupair itu banyak senangnya, ok mungkin ada sebagian Aupair yang beruntung mendapati keluarga yang baik dan betah di keluarganya, tapi ngga sedikit juga Aupair yang menderita karena dimanfaatkan oleh Gastfamilie seenaknya.  

Jangan dulu jauh-jauh ke orang lain deh, sebelum aku ke Jerman, aku berekspetasi bahwa Aupair itu enak dan bisa jalan-jalan keliling eropa, dikasih uang jajan sama keluarga jerman, dikasih akomodasi, dikasih makan, pokoknya yang enak-enak deh. Tapi pas aku sampe di Jerman, semuanya jauh dari ekspetasi 

aku sering bercerita dengan teman-teman ku yang Aupair juga, bahkan kami sering bilang bahwa kami ini babu, dan kami sering bilang babu keren wahaha. karena emang ada benernya juga. Aupair itu mirip kaya pembantu, hanya saja pengertiannya yang diperhalus. ya meskipun pekerjaan Aupair udah kaya pembantu rumah tangga, tapi kami bukan pembantu, karena kan Aupair dikasih kesempatan untuk mengunjungi sekolah bahasa, sedangkan pembantu tidak.

Percaya deh! Kalian harus pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk jadi Aupair, cari tahu dulu apa itu Aupair, dan baca  atau lihat video-video pengalaman Aupair di Youtube. Disana banyak sekali orang sudah berbagi pengalaman semasa Aupairnya 
Kalo kalian ngerasa sudah mantap mau mengikuti programm Aupair dan sudah  siap menanggung  apapun resikonya, kalian harus mempersiapkan segalanya! 
  1. 1. Belajar bahasa. Ini ada syarat utama buat Aupair minimal A1, tapi saranku lebih baik belajar sampe A2 minimal, karena nanti disini semua orang pasti menggunakan bahasa Jerman. Kadang kala orang yang di Indonya sudah belajar sampe B1 saja masih kebingungan pas nyampe jerman. Tapi jangan khawatir seiring berjalannya waktu, bahasa kita pun pasti akan terasah. 

  1. 2. Jangan terburu-buru saat mencari Gastfamilie. Nah banyak sekali para Aupair yang terburu-buru mencari saat mencari gastfamilie, asal dapet keluarga dan asal ke jerman dulu, urusan cocok ngga cocoknya urusan belakangan, tanpa berkenalan lebih dalam, yang akhirnya menyesal setelah sampai di jerman karena keluarganya tidak sesuai harapan. Das ist kein gute Idee 
Ada tips cara memilih Gastfamiliekalin bisa kunjungi situs di bawah ini  

  1. 3. Siapkan mental. Siapkan mental kalian matang-matang. Dalam beberapa kasus, program Aupair tidak cocok untuk beberapa orang. Ada beberapa Aupair yang tidak tahan dengan keluarganya sehingga mereka pindah keluarga, tapi hal ini  bisa dibicarakan baik dengan keluarganya. Tapi ada juga yang saking ngga tahannya tinggal disana, mereka sampai kabur dari rumah. Sungguh mimpi yang buruk! Dan ada juga beberapa yang memutuskan untuk kembali ke negara asalnya karena sudah ngga tahan tinggal di jerman, tapi jika itu pilihan yang terbaik ya its okay. Karena aku bilang tadi, Aupair tidak cocok untuk beberapa orang. 

  1. 4. Pelajari sikap dan watak orang Jerman. Watak mereka memang agak keras, dan mereka itu kalo bicara blak-blakan dan to the point, mereka ngga suka basa-basi, kalo ada kesalahan yang kita buat, mereka biasanya langsung negur. Itulah sebabnya kita harus punya mental yang kuat. Tidak semua orang Indonesia mempunyai mental yang kuat, termasuk orang Sunda, karena saya sendiri orang sunda. Sedari kecil aku selalu diajarkan untuk bersikap sopan dan lemah lembut, jadi aku orangnya kurang enakan. 

  1. 5. Pelajari Culture yang ada di Jerman. Untuk kalian yang pertama kali datang ke Jerman, kalian pasti akan dihadapkan dengan culture schock. Tapi kalian bisa mengurangi culture schock itu dengan cara mempelajarinya terlebih dahulu, karena disini semuanya serba berbeda dengan Indonesia, jadi wajar bila terkena culture schock. 

Tujuanku menulis ini bukan untuk menakut-nakuti kalian yang akan menjadi Aupair, hanya saja aku tidak ingin kalian berekspetasi berlebihandan tentu tidak ingin pengalaman yang pernah ku alami terjadi juga dengan kalian para calon Aupair, dan sekarang sudah banyak sekali remaja yang tertarik untuk Aupair di jerman. 
Share: